Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah pernah ditanya :
عندما يسلم المذيع في الراديو أو التلفزيون عند بداية البرنامج مثلاً، فهل يجب علي أن أرد السلام؟
Ketika seorang penyiar/pembawa acara mengucapkan salam di dalam siaran radio atau melalui televisi pada saat permulaan acara misalnya, maka apakah wajib bagi saya untuk membalas ucapan salamnya itu?
Beliau menjawab :
ينبغي لك أن ترد السلام؛ لأنه يسلم على المستمعين وأنت منهم، فتقول وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته، أما الوجوب فإنه محل نظر؛ لأنه فرض كفاية، لكن أنت مشروع لك أن ترد السلام؛ لأنه قد لا يرد غيرك، فأنت ترد السلام وتأخذ الأجر، إذا قلت: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته، كتب الله لك ثلاثين حسنة، فرد السلام، ولا تقل: قد يسلم غيري! أنت بادر بالسلام، وهذا هو المشروع لك، وقد يجب عليك.
Sudah semestinya anda membalas salamnya; karena dia mengucapkan salam kepada segenap pendengar, sementara anda adalah salah satu diantara mereka. Maka selayaknya anda jawab ‘wa ‘alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh’.
Adapun mengenai wajibnya hal itu, maka ini butuh untuk dikaji lebih lanjut/kurang tepat. Karena hukumnya adalah fardhu kifayah. Akan tetapi tetap saja anda disyari’atkan untuk menjawab salamnya itu. Karena bisa jadi orang selain anda tidak menjawabnya. Maka andalah yang semestinya yang menjawab salam dan dengan begitu anda akan mendapatkan pahala.
Apabila anda menjawab ‘wa ‘alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh’ maka bagi anda tiga puluh kebaikan yang dituliskan oleh Allah. Oleh sebab itu jawablah salamnya. Jangan anda beralasan ‘mungkin orang lain sudah menjawab salamnya’! Seyogyanya anda segera menjawab salam, dan inilah yang disyari’atkan untukmu. Dan bisa jadi hal itu bahkan menjadi wajib hukumnya atas dirimu.
Sumber : http://www.binbaz.org.sa/mat/9157
[www.al-mubarok.com]
Fanpage : Kajian Islam al-Mubarok
Facebook : Kajian al-Mubarok